Cara Mengetahui Sebuah Saham Sedang di Akumulasi atau di Distribusi
Di artikel kali ini penulis akan berbagi pengetahuan seputar cara mengetahui sebuah saham apakah sedang di akumulasi atau sedang di distribusi. Cara yang penulis bahas ini mungkin sangat sederhana tapi sangat penting karena bisa membuat kita cuan berkali-kali
Pada dasarnya dalam sebuah saham ada pihak-pihak tertentu yang mempunyai kepentingan masing-masing, contohnya saat akan terjadi aksi right issue maka sebuah perusahaan tentu akan mengerek naik harga sahamnya, maka saat itu adalah kesempatan terbaik bagi investor ritel untuk berinvestasi
Dalam menaikkan dan menurunkan harga sahamnya, pihak perusahan biasanya tidak bekerja sendirian, mereka biasanya di temani oleh seorang bandar saham, yang mana bandar saham mempunyai banyak uang untuk mengerek naik harga sebuah saham
Dalam melakukan aksi akumulasi dan distribusi, setiap bandar mempunyai caranya sendiri-sendiri, ada yang menggunakan cara sederhana dengan menyebarkan berita bagus, seperti harga sahamnya akan naik atau menggunakan cara membeli secara bertahap
Yang jelas sebuah bandar saham tidak akan mengeluarkan sebuah berita sebelum mereka selesai melakukan tugasnya, dan di bawah ini ada beberapa cara mengetahui apakah sebuah saham sedang di akumulasi atau di distribusi
1. melihat bit dan offer
Cara yang pertama adalah dengan melihat bit dan offer, cara ini mungkin terdengar biasa-biasa saja tapi jika kita bisa membaca pergerakan bit dan offer ini dengan baik maka keuntungan pasti bisa di dapatkan
Yang jelas ada banyak model bandar dalam memainkan bid dan offer, contohnya seperti ini, di mana jika ada saham yang offernya tebal sekali sedangkan bitnya tipis, itu artinya bandar sedang melakukan akumulasi
Karena mereka tidak ingin harganya naik sebelum proses akumulasi selesai maka mereka membuat dinding offer dengan tujuan investor ritel tidak ikut membeli sahamnya terlebih dahulu
Setelah mereka selesai melakukan proses akumulasi, maka jumlah offer akan di tipiskan dan jumlah bid di tebalkan seakan-akan banyak investor yang akan membeli saham tersebut
Jika banyak investor yang terpancing dengan strategi bandar maka harga offer akan terus termakan dengan demikian bandar tidak terlalu bersusah payah untuk mengerek harga sahamnya sendirian
Dan akan tiba waktunya bandar sudah untung besar, biasanya minimal 10 % sampai 50 %, tergantung dengan jenis saham, kalau saham gorengan biasanya bandar bisa untung mencapai ratusan persen baru mereka melakukan distribusi
Lalu yang menjadi pertanyaan, apakah semua bandar bermain dengan pola yang sama ? jawabannya tentu tidak, ada sebagian bandar yang lebih pintar di mana mereka melakukan aksi akumulasi secara berkala, jumlah akumulasinya kecil tapi di lakukan setiap hari
Model akumulasi yang seperti ini biasanya akan mengerek harga saham secara berkala, misalkan hari ini naik 2 % dan besoknya naik lagi 3 % dan seterusnya, dan pada tahap akhir akumulasi bandar akan melakukan pembelian secara besar-besaran bahkan tidak jarang saham menyentuh batas atas atau ARA
Jadi intinya sangat penting bagi semua investor untuk mengetahui karakteristik dari sebuah bandar saham, setiap group bisnis di Indonesia mempunyai bandarnya sendiri-sendiri, baik itu group mnc, group bakrie, dan seterusnya
Ketika sebuah saham jumlah bitnya sudah mulai menipis biasanya akan terjadi distribusi, di saat inilah investor harus bergerak cepat, langsung jual agar keuntungan tidak terkikis oleh harga yang mulai berbalik arah
2. masuknya investor asing dalam jumlah besar
Ciri saham sedang di akumulasi selanjutnya terletak pada adanya jumlah investor asing yang masuk, jika dalam 4 atau 5 hari ada investor asing yang melakukan pembelian secara terus menerus itu artinya akan ada kejutan, jadi tunggu dan bersabarlah
Investor asing biasanya menjadi bagian dari sebuah perusahaan, contohnya adalah masuknya investor asing pada saham BGTG yang sedang mau right issue, dan benar saja adanya bahwa yang masuk tersebut adalah investor asing dari hongkong yang ingin menyuntikkan dana ke bank ganesha untuk memenuhi modal inti 2 triliun pada 2021 dan 3 triliun pada 2022
Tapi anda jangan sampai terkecoh dengan masuknya investor asing, karena ada sebagian investor asing yang bukan bagian dari sebuah perusahan, melainkan investor asing kecil yang hanya ingin scalping pada sebuah saham, investor seperti ini mirip seperti investor lokal yang ada di indonesia, yang mana jumlah uangnya tidak seberapa
Seperti itulah ciri-ciri saham yang sedang di akumulasi dan sedang di distribusi, semoga bermanfaat dan jangan lupa bagikan artikel ini jika di rasa berguna, terima kasih
Penulis : Kuanyu
Posting Komentar untuk "Cara Mengetahui Sebuah Saham Sedang di Akumulasi atau di Distribusi"
berkomentarlah dengan baik dan sopan